Kasus Viral Sulastri Polwan Fakta Terbaru Anak Petani Maluku Utara

Ternyata Pengganti Sulastri Keponakan Anggota Kepolisian

boshuruftimbul.id – Kasus Viral Sulastri Polwan, anak dari petani di Kabupaten Kepulauan Sula tidak puas dengan keputusan Polda Maluku Utara (Malut) yang membatalkan kelulusannya menjadi calon polisi wanita (polwan). Calon Polwan yang menempati peringkat ketiga dalam pengumuman pantukhir pada 2 Juli 2022.

Seluruh tahapan seleksi polwan berhasil dia lewati. Sewaktu mengikuti apel di Polda Malut, tiba-tiba dirinya di panggil dan di nyatakan tidak bisa melanjutkan menjadi Polwan. Dengan alasan melewati batas umur pada Agustus 2022 lalu.

Kemudian dirinya mendapat surat yang berisi pergantian calon siswa Diktuk Bintara Polri pada 1 November lalu. Bahkan dia mendapat surat pemberitahuan dari Polda Maluku Utara tentang sidang.

 

Baca juga Berita Viral: Misteri Satu Keluarga Tewas.

 

Indikasi Nepotisme dalam Kasus Viral Sulastri Polwan, Apakah Benar??

Indikasi Nepotisme dalam Kasus Viral Sulastri Polwan

Semasa dalam persidangan, Sulastri mengaku mendapat sejumlah pertanyaan yang menurut dia tidak relevan. Salah satu di antaranya menanyakan pekerjaan sang Ayah, lalu sulastri menjawab ayahnya bekerja sebagai petani. Faktanya posisi Sulastri di gantikan oleh calon peserta yang berada pada peringkat empat. Disebabkan hal itu pihak keluarga tidak bisa menerima keputusan itu.

 

Pihak keluarga lantas tak terima. Ibu Sulastri, Maryam Umasugi mengaku kesal terhadap keputusan itu. Bahkan pihak kuasa hukum Sulastri, M Bahtiar Husni, mengklaim upaya tersebut seperti mencari-cari kelemahan kliennya.

Markas Besar Kepolisian RI merespon Kasus Viral Sulastri Polwan, anak petani asal Kepulauan Sula Maluku Utara. Sulastri di duga tercoret untuk di gantikan dengan keponakan seorang perwira polisi berpangkat AKBP.

 

Sejumlah Kejanggalan Kasus Viral Sulastri Polwan

Setelah video unggahannya viral di media sosial, di ketahui Sulastri mengaku mendapat beberapa ancaman dari akun bodong. Dalam videonya calon Polwan itu mengaku kecewa dan merasa di rugikan karena posisinya di gantikan calon siswa polisi (casis) lain. Walaupun ia sudah menyelesaikan semua rangkaian seleksi dalam pendidikan pembentukan (Diktuk) Bintara Polri Gelombang II 2022 di Polda Maluku Utara.

Berikut beberapa kejanggalan dalam Kasus Viral Sulastri, yang sudah kami rangkum:

  1. Dalam persidangan mendapat pertanyaan perihal pekerjaan orang.
  2. Pegawai di sebut salah input data sejak awal.
  3. Peringkat keempat di duga keponakan dari perwira polisi Polda Maluku Utara.
  4. Mendapatkan teror melalui media sosial.

Misteri Kematian Satu Keluarga Kelaparan Bukan Salah Satu Penyebabnya

Keraguan Polisi, Jangan Terbawa Diksi Tewas Karena Kelaparan

boshuruftimbul.id – Polda Metro Jaya berkata dugaan kelaparan dalam kasus misteri kematian satu keluarga di Kalideres, merupakan alasan yang tak bisa di pertanggung jawabkan. Polda Metro saat ini sedang melakukan olah TKP.

Wali Kota Jakarta Barat Yani Wahyu Purwoko juga memberikan pernyataan agar publik tidak terjebak dalam isu kelaparan terkait kasus satu keluarga tewas di Kalideres. Pasalnya, Yani menyebut rumah korban jauh dari kata kurang mampu. Sehingga menurutnya tidak mungkin kalau keluarga itu tidak bisa makan.

Sebelumnya empat orang yang merupakan satu keluarga di temukan meninggal dunia dalam rumah di Perumahan Citra Garden Satu Extension, Kalideres, Jakarta Barat, Kamis (10/11). Dan berdasarkan hasil pemeriksaan tidak di temukan tanda kekerasan pada keempat jasad tersebut. Faktanya keempat jasad itu sudah lama tidak mendapat asuman makanan maupun minuman.

 

Baca juga: Cek Penghasilan Youtuber.

 

Fakta Terbaru Kasus Misteri Kematian Satu Keluarga

Fakta Terbaru Kasus Misteri Kematian Satu Keluarga

Jakarta – Berikut beberapa kejanggalan dalam kasus satu keluarga meninggal terduga karena kelaparan, yakni:

 

  • Temuan Bungkus Makanan Saat Olah TKP Misteri Satu Keluarga Tewas

Polisi temukan bungkus makanan di rumah yang menjadi lokasi tewasnya satu keluarga di Kalideres, Jakarta Barat. Temuan bungkus makanan saat olah tempat kejadian perkara (TKP) yang di lakukan oleh jajaran Ditreskrimum Polda Metro Jaya. Pemeriksaan kembali di lakukan guna mencari berbagai informasi dan bukti tambahan.

 

  • Temukan Struk Belanja di Dalam Rumah Satu Keluarga Tewas

Penyidik Ditreskrimum Polda Metro Jaya menemukan struk belanja di TKP tewasnya satu keluarga. Temuan saat melakukan olah TKP lanjutan oleh Kepolisian. Tak hanya struk belanja, polisi juga menemukan bungkus sisa makanan.

Hengki mengungkapkan bahwa penyelidikan kasus kematian satu keluarga ini akan mempertimbangkan dari berbagai aspek. Supaya kasus ini bisa terselesaikan secara tuntas. Segala kemungkinan bisa terjadi, termasuk digital forensik, dan tim laboratorium forensik sedang melakukan pendalaman seta tim lapangan saat ini sedang bekerja.

 

  • Tetangga Mencium Bau Busuk Sejak Maret Lalu

Menurut tetangga, Tio (58) mengaku dia sempat melihat kaki salah satu korban, RG (71) terikat plastik hitam sekitar 3 bulan lalu. Tio juga sempat menanyakan hal itu kepada mendiang, tapi tidak di respon dan langsung masuk ke dalam rumah.

Selain itu, bau busuk yang menyengat bukanlah pertama kali Tio mencium bau serupa di sekitaran tempat tinggal itu. Dahulunya dalam pengakuan Tio, dia pernah mencium bau anyir pada bulan Februari hingga Maret lalu. Meski tidak sebau saat ini. Sampai-sampai Tio menyuruh orang untuk melihat ke bagian atas rumahnya untuk mencari sumber bau.